selamat datang di website'q......

Kamis, 14 April 2011

Menjadi Orang yang Layak Ditolong Allah


Oleh: KH. Abdullah Gymnastiar

Hati begitu tunduk, patuh, penuh takut, dan sangat mengharap sesuatu kepada selain Allah, itu namanya illah.  Tidak jarang kita menuhankan diri sendiri.  Ungkapan seperti saya bisa, saya mampu, saya berpengalaman, semuanya ada dalam pengetahuan saya, itu tidak tepat.  Jika mengantakannya hingga tingkat keyakinan bahwa tidak ada yang bisa melakukan sesuatu selain dirinya, maka itu juga sudah termasuk illah.

Memang benar, kita telah diberi beberapa kemampuan.  Tapi, tidak boleh melupakan Allah sebagai sumber kemampuan.  Kita berpengalaman, boleh saja.  Hanya saja kalau sampai yakin bahwa yang mampu menyelesaikan masalah adalah pengamalam kita, itu tidak benar.  Harus yakin yang menyelesaikan masalah hanyalah Allah.

Kalau Allah sudah menolong, maka semua urusan akan lancar.  Tugas kita sekarang adalah memposisikan diri jadi orang yang layak ditolong Allah.

Kalau dituntun Allah, urusan akan jauh lebih ringan, lebih tentram, efektif, dan efisien.  Sungguh berbahagia orang yang dipikirannya hanya untuk mengharap ridha Allah.  Orang mau dekat atau jauh, suka atau tidak, tidak masalah, yang penting Allah suka.

Kalau ada masalah, jangan sibuk menyelesaikan masalah dengan mengandalkan kemampuan diri.  Kalau ada masalah, terus pikirkan apa yang salah dalam diri kita sehingga ditimpa masalah.  Yang kedua, pikirkan bagaimana supaya kita ditolong Allah.  Allah tahu persis bagaimana kita taubat, bagimana kita bertawakkal, dan nanti Allah yang menuntun.

Biarlah Allah menyelesaikan masalah dari tempat yang tidak diduga.  Kita ikhtiar, tapi kita harus sudah benar-benar bertaubat.  Iringi dengan tawakkal yang benar.  Kalau ikhtiar tanpa taubat dan ikhtiar tanpa tawakkal, tidak ada artinya.

Kejadian apa pun harus membuat kita taubat kepada Allah.  Karena setiap kejadian dirancang oleh Allah agar kita menjadi dekat dengan-Nya.  Kalau kita sudah yakin, mantap, hati akan tenang, ajeg, tidak bingung.  Kalau belum yakin, maka akan goyah.  Islam itu disediakan supaya kita yakin kepada Allah.  Semua perintah Allah tujuannya supaya kita yakin kepada-Nya.

Sehebat apapun ilmu Islam, tapi hatinya tidak yakin ke Allah, ilmu itu buat apa?  Sehebat apapun ibadah, tapi hati tidak kenal kepada Allah, ibadah itu buat apa?

Harusnya, ilmu dan ibadah membuat kita semakin membersihkan hati.  Setelah itu, semakin yakin ke Allah.  Banyak ibadah, banyak ilmu tapi hati tidak yakin, pasti taubatnya tidak benar, ujub, merasa diri benar, merasa diri mampu, atau menuhankan orang lain.  Mudah-mudahan kita bisa menyelidiki hati kita dan tidak menuhankan diri sendiri atau pun orang lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar